Home / Nasional

Selasa, 21 September 2021 - 01:33 WIB

Aksi Keji KKB ke Nakes di Papua, Menko PMK: Sangat Memprihatinkan

Jakarta ri-media.id – Menyikapi aksi keji yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kepada para tenaga kesehatan (nakes) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan tindakan tersebut sangat tidak terpuji.

“Ini sangat memprihatinkan. Apapun niatnya, apapun langkahnya, ini sangat tidak terpuji karena ketika yang jadi sasaran justru mereka-mereka yang selama ini melayani masyarakat Papua yang dalam banyak hal masih tertinggal dibandingkan saudara-saudaranya yang lain,” tegas Menko PMK saat diwawancara Radio Trijaya FM, Senin (20/9) pagi.

Baca Juga  Distribusikan Beras di Kecamatan Putri Hijau Bengkulu Utara, Sultan: Ini Oleh-Oleh dari Ibu Menteri Sosial RI

Ia mengatakan bahwa siapapun harus mendapat perlindungan dan pengamanan yang ketat. Terutama, para petugas layanan masyarakat seperti nakes yang ada di daerah rawan sehingga mereka bisa leluasa menjalankan tugas tanpa merasa khawatir dan terancam.

Meskipun, menurutnya, untuk dapat lebih menjamin keamanan nakes tidak perlu membangun kembali fasilitas layanan kesehatan di dekat markas TNI/Polri. Selain memerlukan biaya yang tinggi, persoalan tanah adat dan ulayat juga tidak mudah untuk dilakukan pembebasan.

Baca Juga  Diskominfotik Provinsi Bengkulu Raih Predikat Best Question pada Rakor SDI 2022

“Menurut saya ya aparatnya yang mendekati pusat-pusat pelayanan itu. Dibikin pos, didekatkanlah pos-pos penjagaan itu dengan pusat-pusat pelayanan,” tutur Muhadjir.

Kendati, Menko PMK meyakini Menko Polhukam dan TNI/Polri sudah melakukan upaya pengamanan secara ketat dan cepat. Hanya saja, kata mantan Mendikbud tersebut, terutama bagi para petugas layanan masyarakat seperti nakes perlu pendampingan selama bertugas.

Rotasi dan Tetap Melayani

Imbas dari kekerasan keji yang mengakibatkan seorang nakes meninggal tersebut, Menko PMK berharap nakes di Papua termasuk di wilayah rawan agar dapat tetap bertugas dan melayani masyarakat. Hal itu lantaran masyarakat di sana sangat membutuhkan pelayanan publik terutama kesehatan.

Baca Juga  Ketua PGRI Kota Bengkulu Sampaikan Apresiasi ke Pemkot

“Tentu saja mereka yang jadi korban harus ditarik dan diberi trauma healing. Tapi kalau ada yang usul (layanan kesehatan) ditarik saya keberatan. Justru target mereka (KKB) supaya layanan-layanan publik ini berhenti di sana sehingga tercipta ketidakpuasan masyarakat dan kemudian melakukan pembangkangan,” sebut Muhadjir.

Share :

Baca Juga

Nasional

SMA Negeri 6 Lubuklinggau Melaksanakan USP Tatap Muka Langsung, Tetap Mematuhi Prokes

Nasional

Seksi I Jalan TOL Bengkulu – Lubuk Linggau akan Diresmikan Presiden RI, Seksi II Berlanjut 2023

Nasional

Gubernur Rohidin Menyerahkan Voucher Belanja Kepada Anak-anak Yatim

Nasional

Ops Tibmasker, 25 Warga Tambora Jakarta Barat Kedapatan Tidak Menggunakan Masker

Nasional

Tarawih Pertama Rohidin Mersyah Sampaikan Keutamaan Berpuasa

DPD RI

Mahyudin: Peran DPD RI yang Ideal Dapat Memantik Pembangunan Daerah

Nasional

LAM Kepri Menolak Relokasi

Nasional

Call Center 112 Kota Bengkulu Resmi Dilaunching, Walikota-Wawali Ingin yang Berbeda