Home / Nasional

Kamis, 8 September 2022 - 17:04 WIB

Arman Suri Sesalkan Terkait Sistem yang Diberlakukan oleh Pertamina di SPBU saat Pengisian BBM

Bengkulu – Salah seorang warga Kota Bengkulu bernama Arman Suri menyesalkan terkait sistem yang diberlakukan oleh Pertamina di SPBU saat pengisian BBM. Dimana Bendahara Umum DPD KNPI Kota Bengkulu itu nyaris ribut di SPBU Kilometer 6,5 akibat diduga tidak dilayani untuk membeli BBM.

“Tadi sekitar jam 10 saya mulai antrian di SPBU KM 6,5 setelah antri cukup lama hingga pukul 11.05 WIB untuk BBM jenis pertalite. Ketika menunjukkan STNK kendaraan, kata petugas SPBU tadi pagi mobil dengan plat nomor BD 1712 LA sudah melakukan pengisian BBM di SPBU Curup Kabupaten Rejang Lebong. Padahal sudah dua bulan terakhir mobil saya ini tidak pernah ke Curup, dan pengisian di Curup itu sekitar pukul 09.17 WIB,” jelas Arman.

Baca Juga  Tokopedia Kolaborasi dengan Pemerintah Yogyakarta untuk Kemudahan Pembayaran Pajak

Dengan estimasi waktu tempuh saja tidak bisa menunjukkan bukti bahwa mobilnya ada di Curup tadi pagi, “Setelah itu petugas SPBU mempertemukan saya dengan pimpinan SPBU KM 6,5 bernama Surya Darmawan Manager SPBU 2438220, yang menerangkan mobil BD 1712 LA telah melakukan pengisian BBM di SPBU Curup. Dan dia tidak menyebutkan jenis mobil dengan plat nomor yang disebutkan, mobil saya ini bisa saja sama plat nomor dengan mobil yang ada di Curup tapi beda jenis mobilnya. Tapi SPBU KM 6,5 tetap ngotot tidak mau mengisi pertalite hingga sempat terjadi perdebatan dengan saya,” tambah Arman.

Baca Juga  Awang Konaevi Menyayangkan Dugaan Kekerasan yang Dialami Pengunjuk Rasa Aliansi BEM se-Universitas Bengkulu

“Namun karena saya melihat antrian kendaraan di SPBU semakin panjang, akhirnya saya mengalah dan tidak jadi dilayani untuk mengisi BBM,” lanjut jelas Arman yang kesal dengan sistem pembelian BBM di SPBU, padahal minyak mobilnya sudah tinggal satu garis, Kamis (8/9).

Masih terlihat kesal, Arman mengatakan bahwa sistem pembelian BBM saat ini sangat tidak berpihak pada rakyat. Selain harga BBM yang naik, ditambah lagi sistem pembeliannya mempersulit konsumen.

“Sistem pembelian BBM ini mau pakai aplikasi My Pertamina atau secara manual, yang jelas sistemnya amburadul. Masyarakat kecewa dan saya merasa dirugikan karena selain habis waktu menunggu antrian hingga akhirnya tidak terlayani,” terang Arman.

Baca Juga  Kapolres Bengkulu Selatan Sematkan Bet Relawan Covid-19, Bupati : Terima Kasih

Ditambahkan oleh Heri salah seorang warga Kota Bengkulu lainnya. Dia juga menceritakan kejadian yang dialaminya saat ingin mengisi BBM di SPBU, ketika dia mencoba untuk scan barcode my pertamina. Ternyata aplikasinya lemot, sementara yang antri di belakangnya masih sangat panjang.

“Aplikasinya sering lemot, dan ini jelas menghambat proses pembelian BBM di SPBU sementara yang antri semakin panjang,” sesal Heri. (**)

Share :

Baca Juga

Nasional

TNI AL LANAL Bengkulu Laksanakan Kegiatan Pembinaan Ketahanan Wilayah (Bintahwil) Maritim Tahun 2022

Nasional

Gubernur Rohidin: Bumi Rafflesia Siap Berkontribusi Terbaik bagi IKN

DPD RI

Senator Fachrul Razi Resmi Dilantik sebagai Pengurus Baru Majelis Nasional KAHMI

Nasional

Wawako Buka Bimtek Bagi Imam dan Khotib

Nasional

Penemuan Mayat IRT di Sosokan Baru, Leher Nyaris Putus Diduga Digorok

DPD RI

Sebut Jakarta Terdampak Climate Change, Sultan Harap G20 Jadi Solusi Pembiayaan IKN

Nasional

Tarawih Pertama Rohidin Mersyah Sampaikan Keutamaan Berpuasa

DPD RI

Ingatkan Soal Climate Change, Waket DPD RI Minta KLHK Tidak Mengobral Izin Kawasan Hutan