Jakarta, ri-media.id – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri telah berhasil menangkap 59 tersangka teroris dalam operasi yang dilakukan sepanjang bulan Oktober 2023. Operasi penangkapan ini melibatkan berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Sumatera Barat, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dilansir dari humas,polri.go.id, Kabag Ops Densus 88, Kombes Aswin Siregar, mengungkapkan bahwa para tersangka teroris ini merupakan bagian dari kelompok teroris yang terkait dengan jaringan Jamaah Islamiyah (JI) dan Jamaah Anshor Daulah (JAD).
“Para tersangka ini merupakan jaringan struktural dari Jamaah Islamiyah, yang hingga saat ini belum ditindaklanjuti secara hukum. Ini menegaskan kembali keberadaan jaringan struktural Jamaah Islamiyah yang masih aktif dan terus beroperasi,” kata Aswin dalam konferensi pers di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta, pada Selasa (31/10/2023).
Aswin menjelaskan bahwa para tersangka terlibat dalam penyebaran propaganda terorisme dan materi-materi radikal melalui media sosial dan dalam kegiatan mereka. Selain itu, Densus 88 juga berhasil menangkap 40 tersangka teroris dari kelompok JAD yang merupakan pendukung ISIS, dengan kelompok tersebut dipimpin oleh seorang yang berinisial AU.
Lebih lanjut, Aswin menyebutkan bahwa sejak tanggal 2 hingga 13 Oktober 2023, 19 tersangka teroris JI telah ditangkap. Mereka terdiri dari satu orang di Sumatera Barat, satu orang di Jawa Barat, lima orang di Sumatera Selatan, empat orang di Lampung, satu orang di Kalimantan Barat, dan tujuh orang di NTB.
Aswin menyoroti bahwa ada indikasi rencana dari kelompok tersebut untuk menggagalkan atau mengganggu jalannya pesta demokrasi pemilu yang akan datang. Ia menegaskan bahwa Densus 88 tidak akan mentoleransi ancaman terhadap keamanan Indonesia, terutama dalam konteks Pemilu 2024 yang semakin mendekat. Densus 88 akan terus berupaya untuk menjaga keamanan dan melindungi warga negara dari ancaman terorisme.
Keberhasilan operasi penangkapan oleh Densus 88 ini menjadi bukti nyata bahwa aparat keamanan Indonesia terus berjuang untuk melindungi keamanan dan stabilitas negara dari potensi ancaman terorisme. Operasi ini juga memperingatkan kembali akan pentingnya pengawasan terhadap jaringan terorisme yang masih beroperasi di dalam negeri.
Editor: Redaksi