Home / Literasi & Opini

Jumat, 9 April 2021 - 10:05 WIB

Dua Cermin Kehidupan

Oleh : Deni Irwansyah, Pemimpin Redaksi Koran RI Media

Jika insan menjadikan sukses itu tujuan, tentunya dia akan terlena dengan apa yang dia dapatkan. Tetapi jika dia menjadikan sukses sebagai perjalanan, maka akan terus berkembanglah dia. Ukuran sukses setiap insan tentunya berbeda-beda. Ketika menjalani hidup, semua insan tentu ingin berkembang lebih baik lagi dibanding hari kemarin. Jika kamu tetap sama seperti kemarin, rasanya begitu sia-sia. Saya rasa hidup itu harus punya target yang ingin dicapai. Keluar dari zona nyaman dan mulai bergerak mulai dari sekarang. Baik saja tidak cukup, sebaiknya harus lebih baik.

Baca Juga  KUNCI MATI; Membaca Sholat ala Azam (3)

Namun salah satu sifat negatif pada diri sendiri ialah rasa malas, gampang puas, merasa lebih unggul dari yang lain. Seringkali niat ingin berubah, tapi tidak bisa mengendalikan diri. Hidup tidak akan lebih maju jika kamu hanya modal niat. Butuh kerja keras dan usaha besar, pantang menyerah dan tidak mudah putus asa.

Selain berusaha, doa adalah kunci untuk bisa mengendalikan diri. Mintalah saran kepada orang yang lebih berpengalaman. Siapa tahu kenalan atau orang sukses lain mampu memberikan jalan kemudahan. Jangan jadikan diri kita ibarat cangkir yang penuh, jadikan diri kita ibarat cangkir yang kosong. Perbanyak teman dan perbanyak relasi dari bermacam-macam kalangan serta belajarlah menghargai orang lain. Mudah mudahan hidup kita akan berubah, bahkan akan dihargai.

Baca Juga  Seperti Bola : Akan Ditendang oleh KPU atau Bawaslu ???

Umpan balik kehidupan memanglah nyata. Kita menghargai orang kita juga akan dihargai. Jika kita menipu orang, kita juga yang akan merugi. Jika kita tidak jujur, tentunya kepercayaan akan hilang. Hukum sebab akibat tentunya akan berlaku.

Bagaimana supaya kamu lebih termotivasi untuk bisa berkembang lebih baik? Tanamkanlah sifat mau belajar, bercerminlah dari orang orang yang sukses dan orang orang yang gagal. Dua cermin ini bisa membuat kita lebih baik. Jangan hanya melihat kesuksesannya saja dan jangan hanya melihat kegagalannya saja. Lihatlah perjalanan menuju sukses. Lihatlah juga perjalanan kenapa yang gagal menjadi gagal. Hilangkan keangkuhan, kesombongan, rasa malas dan sifat angkuh. Jangan sampai keangkuhan dan kesombongan kita membuat kita malas belajar, merasa diri kita lebih baik dari yang lain. Pada akhirnya, kita terpuruk dalam kegagalan.

Baca Juga  Api Tutwuri Handayani

Salam sukses untuk pembaca!

Share :

Baca Juga

Literasi & Opini

Ikhlas dan Takdir

Literasi & Opini

KUNCI MATI; Membaca Sholat ala Azam (3)

Literasi & Opini

Sungai Tercemar Akibat Ulah Manusia: Ancaman bagi Generasi Penerus

Literasi & Opini

Kesalahan Ini Sering Merusak Karier Saudara

Literasi & Opini

Pulihkan Mangrove, Pulihkan Bengkulu

Literasi & Opini

Kelangkaan Minyak Goreng Akibat Akumulasi Amburadulnya Tata Kelola Sawit di Indonesia

Literasi & Opini

Hidup Itu Singkat

Literasi & Opini

PROFIL PROF. IMAM MAHDI (1) LURAH YANG MENJADI GURU BESAR