Dakwah ri-media.id – Sahabat, tentu dalam kehidupan sehari-kita kita tidak pernah lepas dari kegiatan silaturahim.
Bisa dengan saling berkunjung, memberi hadiah dan aktivitas lainnya.
Silaturahim yang baik, dilakukan dengan penuh kasih sayang, lemah lembut, wajah yang berseri dan saling memuliakan.
Banyak keuntungan yang bisa kita raih dengan bersilaturahim.
Silaturahim bisa menyebabkan seseorang masuk surga dan terus memiliki hubungan dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala di dunia dan akhirat.
Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wasallam, memerintahkan umatnya untuk menyambung silaturahim,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أًوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ.
[رواه البخاري ومسلم]
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tamunya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka sambunglah tali silaturahim. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka katakanlah yang baik atau diam” (HR. Bukhari Muslim).
Sahabat, berikut rumus silaturahim ala AA Gym :
Pertama, hadapi perbedaan dengan tepat. Lihat persamaan atas perbedaan tersebut. Orang yang qunut dengan yang tidak qunut beda atau sama?
Beda. Tapi, kesamaannya, mereka sama-sama salat. Salat terawih yang sebelas rakaat dan dua puluh tiga, sama beda? Beda. Tapi mereka sama-sama tarawih.
Sekali lagi lihat persamaannya. Jangan menyalahkan yang satu karena kita menjalankan yang lainnya.
Dua-duanya punya dalil. Nah, kita seharusnya tahu dalil keduanya, pelajari, karena jika melakukan segala sesuatu harus tahu ilmunya.
Kedua, menempatkan sesuatu pada tempatnya. Suatu bagunan, berdiri luar biasa. Bangunan terdiri dari banyak bahan yang sesuai dengan fungsinya.
Untuk diakui, tidak perlu kelihatan, jadi saja yang terbaik. Kita lihat tubuh kita, masing-masing organ bekerja dan tidak saling menonjolkan diri.
Ketiga, tidak meremehkan orang lain karena sejatinya setiap orang tidak bisa lepas dari bantuan orang lain. Bagaimana mungkin kita bisa meremehkan orang lain sementara kita sendiri tidak bisa apa-apa tanpa jasa bantuan orang lain.
Karena ciri orang sombong itu adalah mendustakan kebenaran dan meremehkan orang lain.
Keempat, jangan berlaku keras kepada orang lain dan jangan menjadi pemarah. Tidak ada keuntungan dari berlaku keras kepada orang lain. Buat apa kita marah?
Karena ketika kita marah kepada orang lain, kita akan memberikan bekas kepada orang yang kita marahi. Karena menjadi pemaaf, itu lebih baik. Masya Allah.
Sumber :
Pikiranrakyat.com