Home / DPD RI / Nasional

Rabu, 29 September 2021 - 19:06 WIB

Moratorium Sawit Berakhir, Waket DPD RI Dorong Pemerintah Kembangkan Intensifikasi Sawit

Jakarta ri-media.id – Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah RI mendorong pemerintah untuk mengubah paradigma dan orientasi pengembangan komoditas Sawit dari perluasan lahan sawit (Ekstensifikasi) menuju agenda intensifikasi perkebunan kelapa sawit.

“Harus kita akui bahwa Sawit merupakan komoditas perkebunan Penting dalam menjaga trend pertumbuhan ekonomi nasional. Kita patut bersyukur selama krisis pandemi, sawit menjadi salah satu penyelamat bagi daya tahan ekonomi. Sawit berkontribusi 3.5% bagi PDB nasional, dengan market share global sebesar 55%,” ungkap wakil ketua DPD RI Sultan B Najamudin di Jakarta pada Rabu (29/09).

Baca Juga  Ini Kata Pengacara Pokad Pemkot Terkait Permohonan Hibah Mess Pemda

Menurutnya, ini angka yang fantastis untuk komoditas andalan. Hal ini didukung dengan luasan perkebunan sawit Indonesia menjadi salah satu yang terluas di dunia. Namun sayangnya secara produktifitas, sawit kita masih belum begitu kompetitif jika dibandingkan dengan negara-negara di kawasan.

Dalam lima tahun terakhir produktivitas kepala sawit kita hampir dua kali lebih rendah dibandingkan Malaysia. Tentu tidak bisa kita kaitkan dengan moratorium perluasan perkebunan sawit. Ini tentang input dan introduksi teknologi on farm.

Oleh karena itu Industri sawit harus dikembang dengan pendekatan science dan tekhnologi yang memadai. Sehingga tidak membutuhkan investasi lahan secara luas. Karena Lahan Industri sawit seringkali dibuka dengan mekanisme yang mengganggu keseimbangan ekologi.

Baca Juga  Ketua Umum PWI Pusat Melantik Basril Basyar sebagai Ketua PWI Sumbar

“Kami mengapresiasi kebijakan pemerintah dalam mengendalikan ekstensifikasi sawit melalui moratorium perkebunan sawit selama ini yang berkorelasi langsung terhadap penurunan angka kasus kebakaran hutan Di beberapa wilayah, khususnya di wilayah Sumatera,” tambahnya.

Kami berharap upaya pemerintah dalam pengembangan produktivitas sawit selalu disesuaikan dengan prinsip Indonesian sustainable Palm oil (ISPO). Dengan demikian CPO Indonesia lebih bisa diterima oleh pasar eropa.

Baca Juga  Anies dan Cak Imin Bicara soal Perubahan di Makassar

Ini momentum yang tepat bagi pemerintah Melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk melakukan pendekatan intensifikasi dalam rangka meningkatkan produktivitas sawit. Hal ini dapat dilakukan dengan rejuvenasi sawit serta peningkatan SDM petani sawit.

“Kami minta BPDPKS untuk mengalokasikan anggaran pemulihan sawit secara proporsional ke daerah-daerah penghasil sawit. Begitu juga dengan sana bagi hasil Sawit yang sampai sejauh ini belum dishare oleh kementrian terkait kepada daerah,” tutup Sultan.

Share :

Baca Juga

Nasional

Tercatat 1.754 Ibu Hamil Telah Mendapatkan Vaksinasi Pertama

Nasional

Hina Palestina di Tiktok, Siswi di Benteng Dikeluarkan dari Sekolah

Nasional

Kadisdik Kota Bengkulu: PTM akan Dilaksanakan Terbatas dengan Jumlah Peserta Didik 50%

Nasional

Presiden Turunkan Biaya Tes PCR, Pimpinan DPD RI: Ini Kado Buat Rakyat Saat HUT ke-76 RI

Nasional

Usai Ditetapkan Tersangka, EAP als ANJ Jalani Assesment Selama 3 Jam Lebih di BNNP Jakarta

Nasional

Audiensi Ormas PAMAL, Wagub Bengkulu Tekankan Transparansi Perizinan

DPD RI

Komite III DPD RI Desak Mensos Segera Update Data Terpadu Kesejahteraan Sosial

Nasional

Mengingat Kembali Pesan Jenderal Bintang Dua Asal Pasemah Pagaralam Setahun Lalu