Kota Bukittinggi, Sumatra Barat – Di tengah pesona alam Sumatra Barat yang terkenal dengan danau-danau cantiknya, ada sebuah lokasi yang mungkin belum banyak diketahui oleh para wisatawan. Danau Laut Tinggal, sebuah permata tersembunyi yang terletak di Kecamatan Lembah Melintang, Kabupaten Pasaman Barat, menjadi destinasi petualangan yang menantang bagi para pencinta alam.
Danau Laut Tinggal, juga dikenal sebagai Gunung Bendera karena bentuknya yang sekilas mirip dengan bendera berkibar, berada di atas ketinggian Gunung Malintang, mencapai ketinggian sekitar 1.980 meter di atas permukaan laut. Perjalanan menuju ke tempat ini memerlukan waktu sekitar tiga jam dari Kota Bukittinggi, melewati perkebunan kelapa sawit dan daerah yang menantang.
Perjalanan menuju Danau Laut Tinggal tidaklah mudah. Wisatawan harus mempersiapkan diri dengan baik, membawa perbekalan seperti makanan, pakaian, jas hujan, jaket hangat, dan alat-alat penting seperti senter, golok, dan alat komunikasi. Mereka juga harus membawa tenda berkemah karena perjalanan bisa memakan waktu hingga dua hari untuk mencapai tujuan.
Meskipun tantangannya besar, Danau Laut Tinggal menawarkan pengalaman alam yang luar biasa. Wisatawan akan melalui hutan lindung Desa Sitobu yang dipenuhi dengan flora langka seperti anggrek hutan, kantong semar, dan talas raksasa. Selama perjalanan, mereka dapat menikmati suara kicauan burung dan keindahan alam sekitar.
Setelah berjalan sekitar empat jam, wisatawan akan tiba di Desa Simpang Lolo, yang hanya dihuni oleh satu keluarga karena sebagian besar penduduknya pindah setelah desa tersebut terkena banjir bandang. Perjalanan berlanjut ke daerah bernama Sosopan, di mana wisatawan dapat beristirahat dan menemukan mata air panas alami yang unik.
Perjalanan menuju Danau Laut Tinggal memerlukan waktu total sekitar 4-5 hari, sehingga hanya cocok untuk mereka yang memiliki pengalaman dalam menjelajah hutan atau mendaki gunung. Meskipun begitu, masyarakat awam juga dapat bergabung dalam perjalanan ini jika mereka didampingi oleh penunjuk jalan yang mengenal rute dengan baik.
Danau Laut Tinggal adalah danau kawah purba yang jarang tersentuh oleh tangan manusia. Dalam penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Jerman Renate Rabenstein dan Herwig Zahorska pada awal tahun 2000, ditemukan bahwa danau ini memiliki tingkat keasaman yang tinggi dan tidak layak untuk dikonsumsi. Danau ini memiliki kedalaman sekitar 62 meter dari tengah danau dan terletak di ketinggian sekitar 1.590 meter di atas permukaan laut.
Danau Laut Tinggal merupakan bagian dari kaldera Gunung Malintang era Kuarter dan di kelilingi oleh bebatuan andesit dan breksi hasil erupsi gunung purba tersebut. Penelitian lanjutan yang dilakukan oleh 31 peneliti muda dari IPB University menemukan keanekaragaman hayati yang menakjubkan di sekitar danau ini, termasuk beberapa jenis flora dan fauna yang langka.
Para peneliti merekomendasikan agar kawasan Danau Laut Tinggal dijadikan objek wisata ekowisata, yang memungkinkan para pengunjung menikmati keindahan alam sambil menjaga kelestarian hutan sekitarnya. Dengan lokasi yang masih sangat asri dan terjaga, Danau Laut Tinggal menjadi destinasi yang menawarkan petualangan alam yang tak terlupakan bagi para petualang sejati.