Dakwah ri-media.id – Ramadan dianggap menjadi bulan paling mulia bahkan sebagai ladang pahala. Namun, agar Ramadan lebih bermakna, Ustaz Abdul Somad menyebutkan amalan selama 24 jam yang bisa dilakukan. Apa saja itu?
Dalam sebuah video ceramah di Pekanbaru, UAS, sapaan akrabnya menyebut ada amalan yang sebaiknya dilakukan saat memasuki bulan Ramadan. Amalan tersebut, menurut UAS, begitu ringan untuk dilakukan namun pahalanya sangat besar.
Berikut amalan selama 24 jam saat Ramadan
Tarawih
Amalan paling pertama yaitu salat sunah tarawih. Menurut UAS, tarawih berarti salat sunnah dengan duduk istirahat karena ayatnya yang panjang.
“Umat muslim rela melakukan ini karena yakin dan beriman pada Allah SWT, maka diampunkan Allah SWT dosa-dosanya yang lalu,” tutur UAS.
Witir
Amalan selanjutnya yaitu salat sunah witir. Sejarah singkat dari shalat sunnah ini berdasarkan kesukaan Allah SWT pada hal ganjil, maka disebut shalat ganjil. Salat witir dimulai dari 3,5,7, hingga 9 rakaat, dan paling banyak 11 rakaat.
“Bedanya dengan salat fardu adalah salamnya hanya sekali, di akhir. Kalau sudah salat witir habis tarawih, tidur nanti malam bangun tinggal tahajud saja. Nabi Muhammad SAW pernah shalat sunnah setelah shalat witir,” tuturnya.
Salat Sunah Wudu
Sebelum memulai tahajud, dianjurkan melakukan salat sunah wudu saat bangun pukul 3 dini hari. Dalilnya, kata UAS, disebutkan bahwa Rasulullah pernah bertanya pada Bilal di mana terdengar suara gesekan sendalnya di surga.
“Bilal berkata pada Rasul, bahwa amalan yang tak pernah ditinggalkannya adalah salat sunah wudu,” ungkap UAS.
Salat Tobat
Setelah salat sunah wudu, diperbolehkan memulai dengan salat sunah tobat dengan niat untuk memohon ampun. Jika tak ingin mandi, cukup dengan wudu, lalu salat sunah 2 rakaat dan minta ampun pada Allah SWT.
Untuk salat sunah tahajud, dianjurkan hingga 8 rakaat. Amalan salat tahajud saat ramadan sendiri sangat besar lantaran diharapkan oleh Allah SWT.
“Allah tak minta seluruh malam, hanya sebagian saja. Kalau satu malam, kita nggak bisa kerja besoknya,” terang UAS.
Salat Hajat
Salat sunah hajat sangat bagus dilakukan apabila hendak dikabulkan doanya. Cukup dua rakaat, lalu berdoa pada Allah SWT. “Berdoa paling bagus didahului salat sunah 2 rakaat yaitu salat hajat,” terangnya.
Niat Salat
“Ussoli bukan niat. Tidak wajib,” kata UAS.
Dijelaskan UAS, sebagian ulama, melafazkan niat di mulut itu dianjurkan untuk menguatkan hati. Niat letaknya dari a sampai bar, pada saat memulai sholat dan mengangkat tangan seraya mengucapkan Allahuakbar.
“Di situlah niat. Untuk menguatkan niat, maka mulut kita mengawalinya. Sesudah kuat hati kita, barulah niat dipasang,” bebernya.
Berniat puasa
Niat bisa dilakukan setiap hari satu niat ataupun langsung satu kali untuk satu bulan. Semua dalilnya ada.
Lebih dalam, dengan adanya niat berpuasa, diharapkan memberi kebiasaan baik selama bulan ramadhan yakni rajin ke mesjid. Menurut UAS, tanda ibadah diterima saat ramadan adalah perubahan sikap yang lebih baik usai bulan ramadan.
“Tanda ibadah diterima, tandanya setelah ramadan semakin rajin salat jamaah. Setelah ramadan tak sabar ingin ke masjid,” ungkap UAS.
Imsak
Imsak artinya tahan makan dan minum. Cara mengukurnya 50 ayat di zaman nabi atau 10 menit sebelum azan subuh. Diharapkan sudah berhenti makan minum. Tapi, Imsak bukan lampu merah.
“Kalau terdengar saat suara imsak, masih boleh makan. Kalau azan sudah berkumandang, ada air atau makan di mulut, maka muntahkanlah,” tegas UAS.
Salat Fardu Subuh
“Jangan sampai tak salat subuh berjamaah. Habis keluar subuh jangan langsung keluar masjid, biasakan ada pengajian, zikir, baca quran sampai terbit matahari,” tutur UAS.
Puasa
Puasa bukan hanya menahan makan dan minum melainkan menahan pikiran, telinga, hati, lidah, tangan, dan kaki. Ibadah syiam atau puasa artinya imsak menggegam. Itu, kata UAS, yang digenggam dari mulai subuh sampai maghrib.
“Ini ibadah paling ringan. Diampunkan Allah SWT dosa-dosanya yang lalu,” tegasnya.
Lantas, bagaimana bila hanya menahan minum dan makan namun tetap bergosip dan berbuat jahat? “maka perbuatan menahan makan dan minum tak ada pahalanya,” kata UAS.
Waktu afdhol berdoa
Menjelang maghrib atau berbuka adalah waktu paling afdhol untuk berdoa. Pertama, doakan diri, orang tua, keluarga, dan terakhir kerabat. Bisa bahasa apapun doanya, sesuai yang dipahami.
“Minta pada Allah dan akan dikabulkan. Asal doa diawali audzubillah, bismillah, alhamdulilah, dan shalawat,” ungkap UAS.
Selanjutnya, buka puasa dianjurkan dengan kurma yang ganjil. Kemudian minum air putih dan salat maghrib.
“Karena kurma manis, perut lagi panas. Kalau diisi pedas dan dingin, usus luka,” tutupnya.
Sumber:
Viva.co.id