Home / Nasional

Minggu, 25 April 2021 - 11:24 WIB

Tidur Saat Puasa Ramadan adalah Ibadah, Ustadz Adi Hidayat Membantah

Dakwah ri-media.id – Inilah hukum tidur saat puasa bulan Ramadan. Benarkah tidur saat puasa Ramadan mendapat pahala? Simak penjelasan Ustadz Adi Hidayat berikut.

Ustadz Adi Hidayat menegaskan hadis yang menyebut tidur saat puasa merupakan ibadah adalah hadis palsu. Hal tersebut diungkapkan Ustadz Adi Hidayat dalam video ceramahnya yang diunggah di akun Youtube Shirathal Mustaqim.

Tampak dalam video itu Ustadz Adi Hidayat awalnya membacakan pertanyaan dari seorang jamaah yang menanyakan soal hadis tersebut.

“Hadis yang menyebutkan tidurnya orang puasa adalah ibadah termasuk hadis sahih?,” tanya seorang jemaah ke Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat dengan tegas menyatakan hadis tersebut tidak sahih dan palsu. Bahkan, menurutnya hadis itu sangat palsu.

Baca Juga  Ketua DPD RI Diangkat Saudara dan Dianugerahi Gelar Adat dari Kerajaan Sekala Brak Kepaksian Pernong

“Banyak orang malas pakai alasan hadis yang dimaksud. Kami sampaikan dan kami tegaskan bahwa hadis yang dimaksud itu palsu. Bukan hadis sahih, tapi hadis palsu. Bahkan, bukan cuma palsu, tapi palsu banget,” tegas Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat memaparkan secara detail terkait hadis tersebut. Menurut Ustadz Adi Hidayat, hadis itu bermasalah mulai riwayat perawinya hingga maknanya yang bertentangan dengan semangat Ramadan.

“Yang pertama, riwayatnya bermasalah dan yang kedua, mohon maaf, itu bertentangan dengan spirit Ramadan. Nabi meminta kita untuk meningkatkan ibadah, lalu anda mengambil alasan untuk keluar dari semangat itu,” tuturnya.

Baca Juga  INFO ORANG HILANG

Ustadz Adi Hidayat dalam video itu juga menyinggung soal tulisan Syekh Mustafa Abdul Aziz Ath Tholabulusi soal kewajiban berpuasa bagi umat muslim.

“Coba Anda bayangkan, Syekh Mustafa Abdul Aziz Ath Tholabulusi menulis kitab Ash Shiyam, di halaman ke-13 di paragraf yang ke-3 di baris ke-2 sampai dengan ke-3. Beliau sampaikan bahwa ayat pertama puasa itu ketika mewajibkan kepada umat Nabi Muhammad SAW. Itu turun di hari Senin, tanggal ke-2 Sya’ban tahun ke-2 Hijriyah,” jelas pria 36 tahun tersebut.

Ustadz Adi Hidayat pun mengatakan, perintah wajib puasa turun untuk umat Nabi Muhammad pada waktu Perang Badar sedang berlangsung.

Baca Juga  Lantik Komunitas Perempuan Peduli Bengkulu, Gubernur Rohidin Pesankan Ini

“Saat turun perintahnya, itu Masya Allah, mereka berjuang di bulan Ramadan dengan panas terik, masih ada juga yang berperang di Perang Badar,” ungkapnya.

Selanjutnya, Ustadz Adi Hidayat kembali menegaskan bahwa hadis yang menyebut tidurnya orang puasa adalah ibadah hanya merupakan alasan bagi segelintir orang untuk menghindari ibadah di bulan Ramadhan.

“Maka tiba-tiba muncul orang-orang belakangan, sahabat (Nabi) bukan, tabi’in bukan, tidak dekat dengan Allah, pahala belum banyak, belum ada jaminan surga, lantas anda ingin menghindari, Nabi mengatakan tingkatkan ibadah, anda (malah) menghindari ibadah dengan alasan tidur. Maka bagaimana anda katakan itu hadis? Mustahil!,” ujarnya.

Sumber :

Akun Youtube Shirathal Mustaqim.

Share :

Baca Juga

Nasional

Tersangka Narkoba Jenis Sabu Tertangkap

DPD RI

Sultan Minta BI Batalkan Pengenaan Biaya MDR Transaksi QRIS Pada Pelaku UMKM

Nasional

Bengkulu Religius dan Bahagia Nyata Terwujud di SDIT IQRA 2

Nasional

Keren, Media Center Kota Bengkulu Tembus 5 Besar Nasional

DPD RI

KKB Terus Bergejolak, Filep Wamafma Uraikan Akar Persoalan

Nasional

400 Siswa SMK Negeri 1 Lubuklinggau Mengikuti USP
SBY Turun Gunung Demi Prabowo, PKB Siap Adu Taktik

Nasional

SBY Turun Gunung Demi Prabowo, PKB Siap Adu Taktik

Nasional

Bertemu Ketua Umum FKMB, Pimpinan DPD RI : Tegakkan Marwah Minang di Seluruh Nusantara