Home / Nasional

Jumat, 30 April 2021 - 18:45 WIB

Wacana PTS Mahasiswa di Bawah 1000 akan Dimerger, SBN : Cabut Izin Kampus yang Tidak Memiliki Mahasiswa

Jakarta ri-media.id – Direktorat Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) berencana menjalankan program merger atau penggabungan sekitar 1.600 Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Dalam program ini, PTS yang akan dimerger merupakan PTS yang jumlah mahasiswanya di bawah 1000 orang. Atas wacana ini, Wakil Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin memberikan tanggapan melalui keterangan resminya, Jum’at (30/04/2021).

“Kita berharap ada verifikasi faktual yang meliputi kredibilitas tenaga pengajar, dukungan sarana dan prasarana, serta jumlah mahasiswa diseluruh Perguruan Tinggi Swasta Indonesia. Jadi, jangan hanya ditinjau dari sisi kuantitatifnya saja, sisi kualitatif proses pembelajaran harus yang utama. Karena penting ini dilakukan agar izin yang diberikan pemerintah tidak disalah gunakan,” ujarnya.

Baca Juga  Polda Kalteng Terima 3 Rekor Muri

Pendidikan tidak boleh dibisniskan, lanjut Sultan. Maka Perguruan Tinggi Swasta yang berdiri harus benar-benar menjadi pusat transformasi dari basis ilmu pengetahuan, bukan industri pendidikan yang hanya berorientasi keuntungan. Harus ada indikator keberhasilan yang dijalankan oleh kampus.

Senator muda asal Bengkulu tersebut juga menuturkan bahwa kampus harus melahirkan manusia-manusia unggul dan kompetitif, bukan hanya orang yang memiliki gelar. Maka saya sangat mendukung langkah pemerintah yang ingin melakukan merger terhadap kampus yang jumlah mahasiswanya di bawah 1.000.

“Pengetatan regulasi atas izin pendirian dan operasional kampus harus terjadi, agar Perguruan Tinggi Swasta yang abal-abal dan hanya berorientasi bisnis dengan kampus yang benar-benar mendidik bisa teridentifikasi. Bahkan jika ada kampus swasta tidak memenuhi kriteria, cabut saja izin operasionalnya,” tegas Sultan.

Baca Juga  Saipul Apandi Tekan Setiap OPD Mengikuti Penilaian Lomba IGA

Menurut Sesditjen Dikti Kemendikbud Ristek Paristiyanti Nurwardani, Kamis (29/4). jumlah PTS di bawah Kemendikbud saat ini mencapai 3.021. Dari jumlah tersebut, hanya 19 PTS yang memiliki jumlah mahasiswa di atas 20 ribu. Sedangkan PTS yang memiliki mahasiswa antara 1.000 hingga 20 ribu orang berjumlah ratusan.

Yang memperihatinkan dari pantauan Dikti, lanjut Paris, terdapat sekitaar 2000 PTS yang mahasiswanya kurang dari 1000 orang. Bahkan terdapat 336 PTS tidak memiliki mahasiswa alias nol mahasiswa. Di sisi lain, Paris juga mengutarakan terdapat lima PTS yang memiliki izin diduga palsu. PTS tersebut berada di Provinsi Jawa Timur yang kemudian pindah ke Provinsi Banten.

Baca Juga  Waspada, Modus Penipuan Mengatasnamakan Penerimaan CPNS Kemenkumham

“Izin operasional yang dipalsukan di antaranya SK Izin Perubahan nama dan lokasi. Lalu izin pembukaan program pendidikan (prodi) akuntansi untuk jenjang sarjana di PTS tersebut,” tukasnya.

“Walaupun Perguruan Tinggi Swasta memiliki kecenderungan sifat dan bentuk korporasi dan privatisasi, tapi kita berharap kampus tidak menghilangkan ciri dan idealisme pendidikan. Sebab wajah pendidikan harus tetap menjadi humanis dan populis. Dan merger ini sangat solutif dalam mengatasi masalah kualitas pendidikan di tingkat perguruan tinggi kita,” tutup Sultan. (***)

Share :

Baca Juga

Nasional

Walikota Bengkulu Sigap Membantu Warga Kota Bengkulu yang Dikabarkan Belum Makan 2 Hari

DPD RI

Wakil Ketua DPD Dukung Vaksin Booster Diberikan Gratis

Nasional

Dedy Wahyudi Mendatangi SMP Islam Al Hasanah Menghadiri Acara Khataman dan Imtihan

Nasional

Semarakkan HUT TNI, Pemprov dan Forkopimda Gelar Olahraga Bersama

Nasional

Pasca Penghentian Jukir di Gerai Indomaret dan Alfamart, Masih Ada Oknum Jukir yang Diduga Beroperasi

DPD RI

Hadiri Expo UMKM Yogyakarta, SBN: Kesenjangan Valuasi UMKM Indonesia Sangat Ekstrem

Nasional

Danrem 172/PWY Memimpin Upacara Kesaktian Pancasila dan Kenaikan Pangkat

DPD RI

Fernando Sinaga: Penguatan DPD Menuju Bikameral yang Setara Butuh Dukungan Perguruan Tinggi