Home / DPD RI / Nasional

Selasa, 21 September 2021 - 22:51 WIB

Waka Komite I DPD RI Minta Perpanjangan Relaksasi Pinjaman Lunak Diprioritaskan bagi Pelaku Desa Wisata

Denpasar ri-media.id – Wakil Ketua Komite I Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Fernando Sinaga yang turut hadir mendampingi Kunjungan Kerja Wakil Ketua DPD RI, Dr. Mahyudin di Provinsi Bali pada Senin (20/9) lalu, mengapresiasi dan mendukung usulan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati soal pemulihan ekonomi bali melalui penguatan pariwisata jelang pasca pandemi Covid – 19.

Sebagaimana diberitakan, Cok Ace, panggilan akrab Wakil Gubernur Bali, mengatakan banyak tempat–tempat wisata yang sudah tidak terawat karena tidak adanya pengunjung, karena itu pemerintah berusaha agar para pengusaha tidak menjual aset–asetnya, sehingga sejak tahun lalu pemerintah provinsi sebenarnya telah mengajukan relaksasi pinjaman lunak bagi para pelaku pariwisata dan sudah beberapa ada yang dicairkan.

Baca Juga  Komite I DPD RI Terima Dokumen Pokok-Pokok Pikiran DPR Papua Barat

“Untuk itu kami berharap relaksasi ini dapat diperpanjang, karena masih banyak para pelaku pariwisata yang belum bisa melunasi hutang–hutangnya dengan segera. Untuk itu kami minta bantuan kepada DPD RI,” ujar Cok Ace.

Dalam siaran persnya, Fernando Sinaga menyatakan agar perpanjangan relaksasi pinjaman lunak diprioritaskan bagi para pengelola desa wisata.

Baca Juga  Dewan Pers Mengimbau untuk Tidak Melayani THR Wartawan

“Masa depan pariwisata di Indonesia termasuk pariwisata di Bali ada di desa wisata. Maka momentum menjelang memasuki pasca pandemi Covid–19 ini, sudah saatnya semua pemangku kepentingan mendorong penguatan desa wisata termasuk memberikan pinjaman lunak untuk mengembangkan desa wisata. Pinjaman lunak ini sangat dibutuhkan karena dana desa tidak cukup untuk kembangkan desa wisata,” tegas Fernando yang berasal dari daerah pemilihan Provinsi Kalimantan Utara ini.

Fernando menambahkan, dengan memperkuat desa wisata di Bali melalui program pinjaman lunak maka pariwisata di Bali pasca pandemi akan berbasiskan pada kearifan lokal, partisipasi warga desa dalam pariwisata dan konkret memberikan kontribusi pada Penghasilan Asli Desa (PADes).

Baca Juga  Energy Agen Of Change, KNPI Kota Solid, Terus Hadir Ditengah Masyarakat

“Sudah saatnya industri pariwisata di Bali berbasis pemberdayaan masyarakat yang sentralnya berada di desa wisata. Industri pariwisata di Bali jangan lagi dikuasai asing dan jaringan kapitalis internasional. Ke depan desa wisata harus dominan mengelola pariwisata Bali. Kalau ini terealisasi, Bali bisa menjadi pilot project bagi pengembangan pariwisata berbasis desa wisata di provinsi lainnya di Indonesia,” ungkap Fernando. (*)

Share :

Baca Juga

Nasional

Kementerian PUPR Melalui BPIW Dukung Penanganan Kemiskinan di Indonesia

DPD RI

Pemerintah Berlakukan PPN Produk Pertanian, Sultan: Kalau Produknya Masih Impor Sebaiknya Bebas Pajak

Nasional

KAMI Aceh : Keputusan Pemerintah Cap Teroris untuk KKB – OPM Sudah Tepat

Nasional

Pemprov Segera Turunkan Tim Guna Mengkaji Permasalahan Tambang Pasir Besi di Seluma

Nasional

Rohidin : Progres Kinerja APBN 2021 Lebih Baik dari 2020

Nasional

Kecelakaan di Pasar Atas Lubuklinggau Mengakibatkan Pengemudi Putus Jari Kaki

Nasional

Renovasi Masjid Raya Baitul Izzah Berlanjut, Gubernur Rohidin Pesankan Ini kepada Pengurus Baru
Ganjar Pranowo Jawab Mahasiswa UI Soal Partai dan Rakyat

Nasional

Ganjar Pranowo Jawab Mahasiswa UI Soal Partai dan Rakyat