3 Oktober 2025

Bupati dan Wabup Rejang Lebong Bersama PLN Gelar Green Action: Menjaga Sumber Mata Air Lewat Penanaman Pohon Produktif

0
IMG-20251002-WA0007

Rejang Lebong, ri-,media.id  – 2 Oktober 2025. Dalam langkah nyata menjaga lingkungan sekaligus menopang kebutuhan air masyarakat, Bupati Rejang Lebong H. Muhammad Fikri Thobari, SE, MAP bersama Wakil Bupati Dr. Hendri Praja, SSTP, MSi, dan jajaran PLNu UBP Bengkulu melaksanakan tindakan simbolis namun penuh makna: menanam pohon produktif di kawasan sumber mata air Bunut Lepek, Kelurahan Talang Ulu, Kecamatan Curup Timur, Kamis pagi (2/10) sekitar pukul 10.00 WIB.

Latar Belakang & Tujuan Aksi

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Green Action, hasil kolaborasi antara PLN dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Bukit Balai Rejang, dengan fokus khusus pada area-area hulu yang menjadi pasokan penting bagi PDAM Tirta Bukit Kaba.

Pihak PLN menjelaskan bahwa air tidak hanya berfungsi sebagai kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga memainkan peran penting dalam sistem pembangkit listrik, terutama bagi PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) seperti PLTA Musi dan PLTA TES. Dengan demikian, menjaga kelangsungan sumber air menjadi bagian integral dari upaya menjaga keberlanjutan energi dan lingkungan.

“Air merupakan penggerak turbin PLTA Musi dan PLTA TES. Karena itu, PLN berusaha menjaga kelestarian sumber air dengan menanam pohon produktif di kawasan Bunut Lepek dan hulu Sungai Musi,” ujar Ariful Bahri, Manajer PLN UBP Bengkulu.

Jalannya Kegiatan

Acara dimulai dengan penyerahan bibit alpukat dan durian kepada perwakilan masyarakat, sebelum dilanjutkan dengan penanaman pohon langsung oleh pejabat dan tokoh terkait. Hadir dalam kesempatan itu antara lain:

Kepala KPHL Bukit Balai Rejang, Dedi Wijaya, S.Hut, MSi

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Dr. Asli Samin, S.Kep, M.Kep

Kepala Dinas Kesehatan, drg. Asep Setia Budiman

Camat Curup Timur, Helvin Elkaredo, SE

Lurah Talang Ulu, Tunio Digerotna

Perwakilan kelompok tani dan kelompok wanita tani lokal

Sebelum penanaman, bibit diserahkan kepada Kelompok Tani Tik Gelicok dan Kelompok Wanita Tani Mekar Sari yang berada di Desa Kayu Manis, Kecamatan Selupu Rejang sebagai bagian dari perhatian terhadap pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan hulu.

Pada lokasi utama, bibit pohon produktif—khususnya varietas alpukat dan durian—ditanam di sekitar sumber mata air Bunut Lepek, di mana kawasan tersebut merupakan salah satu titik mata air vital yang menjadi cikal bakal pasokan PDAM.

Secara nasional, dalam program Green Action PLN ini tercatat penanaman sebanyak 30.000 bibit pohon produktif (termasuk alpukat, durian, dan nangka). Khusus untuk Rejang Lebong, jumlah bibit yang ditanam mencapai 300 bibit terdiri dari alpukat varietas miki dan durian montong.

Pernyataan Pejabat & Pesan Kunci

Bupati Fikri menegaskan apresiasinya terhadap sinergi antara pemerintah daerah, PLN, dan KPHL dalam menjaga kelestarian sumber air. Menurutnya, meski tindakan menanam pohon terlihat sederhana, dampaknya bagi keberlanjutan pasokan air dan pencegahan bencana bisa sangat besar.

“Kelestarian mata air PDAM Tirta Bukit Kaba ini harus kita jaga bersama,” tegas Bupati Fikri. Dia juga mengingatkan bahwa jika kondisi alam, terutama aliran air, tidak dijaga, maka kemungkinan terjadinya bencana—seperti banjir akibat pendangkalan sungai—akan semakin tinggi.

Kepala KPHL Bukit Balai Rejang, Dedi Wijaya, menyampaikan bahwa Rejang Lebong dikelilingi oleh hutan lindung, taman wisata alam, cagar alam, serta wilayah yang berbatasan dengan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Ia menjelaskan bahwa fungsi hutan sebagai wilayah pelindung sumber air membuat upaya penghijauan menjadi sangat strategis dalam menjaga kualitas air dan stabilitas ekosistem.

Rustam Effendi, Ketua Panitia Green Action dari KPHL, menambahkan bahwa program ini tak hanya menumbuhkan pohon demi lingkungan, melainkan juga diharapkan dapat mendorong manfaat ekonomi bagi masyarakat melalui pohon produktif.

Harapan & Tantangan ke Depan

Melalui aksi kolaboratif ini, Pemkab Rejang Lebong bersama PLN dan KPHL berharap bahwa sumber air akan tetap terjaga kelestariannya dalam jangka panjang. Namun, beberapa tantangan tetap mengintai, di antaranya:

1. Pemeliharaan dan pengawasan bibit: agar pohon yang ditanam survive dan tumbuh optimal, perlu ada komitmen pemeliharaan dari masyarakat setempat dan instansi terkait.

2. Keterlibatan masyarakat luas: agar tidak terjadi penebangan liar atau konversi lahan di sekitar hulu, dibutuhkan edukasi, pengawasan, dan pemberdayaan ekonomi alternatif.

3. Keterpaduan program lintas sektoral: menjaga sumber air tidak cukup hanya dengan menanam pohon, tetapi juga mengatur tata ruang, penanganan aliran limpasan, dan pengelolaan sampah di daerah hulu.

4. Pemantauan jangka panjang: dampak positif terhadap kuantitas dan kualitas air baru bisa diukur dalam periode tahunan—perlunya data baseline dan sistem pemantauan terstruktur.

Jika semua elemen—pemerintah, perusahaan, lembaga kehutanan, dan masyarakat—bersinergi secara konsisten, maka upaya penghijauan di hulu mata air seperti yang dilakukan hari ini akan mampu memperkuat ketahanan air, ekosistem, dan kesejahteraan masyarakat di Rejang Lebong. (**)

Editor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *