Korupsi! Penjajahan Gaya Baru – Mampukah Kita Melawan?
Korupsi! Penjajahan Gaya Baru – Mampukah Kita Melawan?

Catatan: Deni Irwansyah
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air!
Bung Karno pernah berkata: “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah. Tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri!”
Hari ini, 80 tahun setelah Proklamasi, kata-kata itu terbukti!
Penjajah asing memang sudah pergi, tapi bangsa ini kini dijajah oleh bangsanya sendiri. Oleh segelintir oknum yang bersekongkol merampok uang rakyat. Mereka bukan tentara musuh, tapi duduk di kursi empuk, tersenyum di depan rakyat, dan mengkhianati sumpah jabatan!
Lihatlah!
Kasus DPRD Empat Lawang bermain dengan dana desa.
Kasus DPRD Kepahiang, DPRD Bengkulu.
Kasus Proyek Pembangunan Jalan di Sumatera Utara dan kasus lainnya
Ini bukan sekadar aib daerah, ini adalah tamparan bagi Indonesia Merdeka!
Mereka berdasi, tapi tindakannya lebih kejam daripada penjajah. Karena penjajah merampas dengan senjata, sedangkan mereka merampok dengan tanda tangan!
Maka hari ini, saya katakan:
Korupsi adalah penjajahan gaya baru!
Dan jika kita diam, maka sama saja kita rela Indonesia dijajah ulang oleh pengkhianat dari dalam negeri sendiri!
Wahai TNI! Wahai baret merah!
Ingat sumpah prajurit, ingat jiwa korsa! Tugasmu bukan hanya mengangkat senjata melawan musuh asing, tapi juga berdiri di garda depan melawan musuh dalam selimut: korupsi!
Wahai rakyat Indonesia!
Jangan hanya jadi penonton. Bangkit! Suaramu adalah senjata, keberanianmu adalah peluru!
Dan kepada Presiden Prabowo Subianto…
Kami tahu engkau pernah mengangkat senjata di medan tempur.
Kami tahu engkau tidak gentar menghadapi bahaya.
Maka hari ini, kami menunggu ketegasanmu.
Bersihkan negeri ini dari tikus-tikus berdasi! Bongkar aktor utama, jangan hanya anak buahnya!
PR-mu memang berat, Pak Presiden. Tapi yakinlah:
Jika engkau berani, rakyat bersama engkau. TNI bersama engkau. Baret merah bersama engkau. Indonesia akan tegak berdaulat, rakyat sejahtera, bangsa maju!
Ingat!
Korupsi adalah musuh bersama.
Dan melawannya bukan sekadar tugas hukum, tapi perang suci mempertahankan Republik!
Merdeka!