14 Oktober 2025

POLRES LUBUKLINGGAU “ISI ULANG IMAN”, BINROHTAL JADI LADANG IBADAH DI BALIK TUGAS BERAT SERAGAM COKELAT

0

POLRES LUBUKLINGGAU “ISI ULANG IMAN”, BINROHTAL JADI LADANG IBADAH DI BALIK TUGAS BERAT SERAGAM COKELAT

IMG-20250724-WA0022

Lubuklinggau, ri-media.id – Di tengah hiruk-pikuk tugas berat, tekanan pelayanan, hingga deru patroli yang tiada henti, Polres Lubuk Linggau tak lupa “mengisi ulang” ruhani. Kamis pagi, 24 Juli 2025, jajaran personel beragama Islam Polres Lubuk Linggau menggelar kegiatan Pembinaan Rohani dan Mental (Binrohtal) di Masjid Agung Al-Ba’ri Kota Lubuk Linggau.

Kegiatan rutin ini bukan sekadar formalitas. Dipimpin langsung oleh Wakapolres Kompol Syamsul Zachri, acara berlangsung khidmat. Seluruh pejabat utama, perwira, hingga bintara tampak larut dalam lantunan ayat suci dan tausiyah yang menggugah jiwa.

Yang menarik, penceramahnya bukan ustaz dari luar, melainkan IPDA Jumino, Paur Subbag Dalpers BagSDM Polres Lubuk Linggau sendiri. Dengan gaya khas perwira yang sederhana tapi mengena, ia menyampaikan materi bertema: “Jadikanlah Pekerjaanmu Sebagai Ladang Ibadah”.

“Setiap langkah patroli, setiap sabar menghadapi warga, dan setiap keputusan adil, semua bisa jadi ladang pahala… asal diniatkan karena Allah,” tegas IPDA Jumino. Pesan itu jelas—seragam cokelat bukan hanya simbol kekuasaan, tapi juga bisa jadi jubah amal.

Kompol Syamsul Zachri dalam sambutannya menegaskan bahwa Binrohtal bukan cuma rutinitas mingguan, tapi kebutuhan dasar spiritual para personel.

“Tugas polisi tidak ringan. Tekanan luar biasa. Maka harus ditopang dengan fondasi iman yang kuat. Kalau iman stabil, mental aman, kerja pun jadi lebih humanis dan jujur,” ujarnya mewakili Kapolres AKBP Adithia Bagus Arjunadi.

Program ini diharapkan mampu memperkokoh karakter anggota—bukan cuma kuat dalam fisik dan taktik, tapi juga tangguh dalam moral dan rohani.

Pelayanan Polisi Bukan Hanya Soal Cepat Tanggap, Tapi Juga Tentang Kejujuran dan Keikhlasan

Binrohtal menjadi titik balik bahwa di balik seragam, ada nurani yang terus diasah. Di tengah sorotan publik terhadap institusi penegak hukum, kegiatan seperti ini jadi pengingat: kekuatan sejati polisi bukan cuma di senjata dan aturan, tapi pada akhlak dan niat. (**)

Editor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *