Rejang Lebong, ri-media.id – Malam penuh semangat itu menjadi momentum penting bagi masyarakat Rejang Lebong. Di hadapan tokoh masyarakat, pejabat daerah, dan perwakilan pengawasan, Bupati HM Fikri Thobari berdiri tegak, menyampaikan tekadnya: “APBD harus kembali ke jalan rakyat. Setiap rupiah harus menyentuh kehidupan masyarakat kecil, bukan sekadar angka di atas kertas.”

Acara bertajuk “Sharing Session – Lebih Dekat dengan Bupati dalam Membangun Rejang Lebong” yang digelar pada Jumat malam (26/9/2025) di Hotel Spanak ini bukan sekadar forum formalitas. Suasana penuh kehangatan dan harapan. Warga yang hadir merasakan langsung bagaimana pemimpinnya menaruh hati pada perjuangan mereka.

Keterbatasan Bukan Halangan, Justru Pemantik Semangat

Bupati Fikri dengan jujur mengungkap realitas bahwa APBD Rejang Lebong masih didominasi belanja pegawai, sehingga ruang untuk pembangunan rakyat menjadi terbatas. Ditambah lagi, penambahan formasi P3K yang tidak diiringi transfer tambahan dari pusat menambah beban fiskal daerah.

Namun di tengah kondisi itu, Bupati menolak menyerah. “Keterbatasan bukan alasan berhenti bergerak. Justru dari keterbatasan lahir inovasi, lahir semangat untuk mencari solusi terbaik bagi rakyat Rejang Lebong,” tegasnya dengan nada penuh keyakinan.

Tiga Pilar Rakyat: Pendidikan, Pertanian, Pariwisata

Dalam pidatonya, Bupati Fikri menegaskan fokus utama pembangunan daerah ada pada tiga sektor strategis yang langsung bersentuhan dengan kehidupan rakyat:

1. Pendidikan Unggulan
Rejang Lebong terpilih menjadi lokasi pembangunan sekolah unggulan berskala nasional. Ini bukan sekadar proyek fisik, melainkan tonggak sejarah agar anak-anak daerah tidak lagi ketinggalan dalam persaingan global.
2. Pertanian Maju dan Mandiri
Irigasi diperkuat, sawah baru dicetak, hingga muncul gagasan menjadikan Desa Tanjung Gelang sebagai destinasi wisata pertanian. Pertanian tidak lagi dipandang sebatas mata pencaharian, melainkan sebagai kekuatan ekonomi dan identitas kebanggaan daerah.
3. Pariwisata Menggeliat
Keindahan Danau Mas Harun Bastari bakal dihidupkan kembali dengan wahana kano, ditambah atraksi baru seperti paragliding tandem dan arung jeram berskala nasional. Wisata bukan hanya hiburan, tapi pintu rezeki bagi masyarakat lokal.

Pengawasan Rakyat, Janji Jadi Nyata

Bupati mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut mengawal perjalanan pembangunan ini. Transparansi dan partisipasi rakyat dianggap sebagai “filter terbaik” agar janji tidak sekadar tinggal janji.

“Saya ingin masyarakat menjadi saksi, sekaligus penjaga. Mari kita kawal APBD ini bersama-sama, agar benar-benar untuk rakyat dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan,” seru Fikri, disambut tepuk tangan penuh semangat.

Harapan yang Membuat Haru

Di akhir acara, seorang tokoh masyarakat yang hadir menyampaikan dengan suara bergetar: “Kami ingin anak cucu kami kelak bangga menjadi orang Rejang Lebong. Jangan lagi daerah kita dikenal tertinggal, tapi sebagai tanah harapan dan kebanggaan.”

Suasana pun seketika berubah haru. Banyak mata yang berkaca-kaca, karena untuk pertama kalinya mereka merasakan ada bupati yang bukan hanya berbicara angka, tapi menyentuh hati dengan janji nyata untuk rakyat.

Sharing session malam itu bukan sekadar diskusi, tapi kobaran api perjuangan. Dari rakyat, untuk rakyat, dan demi kesejahteraan bersama. (Dn)

Editor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *