Waktu-Waktu Mustajab untuk Berdoa Menurut Rasulullah ﷺ

Foto Dok: muslim.or.id (Ilustrasi)

Berdoa adalah salah satu bentuk ibadah yang paling mulia dalam Islam. Allah ﷻ mencintai hamba yang berdoa, dan Rasulullah ﷺ telah mengajarkan bahwa ada waktu-waktu tertentu yang sangat dianjurkan untuk berdoa karena besarnya peluang untuk dikabulkan. Inilah waktu-waktu mustajab berdoa berdasarkan hadits-hadits Nabi ﷺ yang shahih.

1. Sepertiga Malam Terakhir (ثلث الليل الآخر)

📜 Dalil:

> يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا، حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ، فَيَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ، مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ؟
(HR. Bukhari dan Muslim)

📖 Artinya:
“Rabb kita Tabaraka wa Ta‘ala turun ke langit dunia setiap malam ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Dia berfirman: ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, Aku akan kabulkan; siapa yang meminta kepada-Ku, Aku akan beri; siapa yang memohon ampun kepada-Ku, Aku akan ampuni.’”

2. Saat Adzan dan Antara Adzan dan Iqamah

📜 Dalil:

> الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ
(HR. Abu Dawud, Tirmidzishahih)

📖 Artinya:
“Doa antara adzan dan iqamah tidak tertolak.”

3. Saat Sujud dalam Shalat

📜 Dalil:

> أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ، فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
(HR. Muslim)

📖 Artinya:
“Keadaan paling dekat seorang hamba dengan Rabb-nya adalah saat ia sujud, maka perbanyaklah doa.”

4. Setelah Shalat Fardhu

📜 Rasulullah ﷺ biasa berdzikir dan berdoa setelah shalat fardhu. Hal ini diperkuat dengan berbagai riwayat yang menunjukkan kebiasaan beliau berdoa seusai shalat.

5. Hari Jumat, Terutama Setelah Ashar

📜 Dalil:

> فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ، وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي، يَسْأَلُ اللَّهَ شَيْئًا، إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ
(HR. Bukhari dan Muslim)

📖 Artinya:
“Di dalamnya (hari Jumat) ada satu waktu, tidaklah seorang hamba Muslim menemuinya dalam keadaan shalat, lalu ia memohon sesuatu kepada Allah, melainkan Allah akan memberinya.”

6. Saat Puasa dan Saat Berbuka

📜 Dalil:

> ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ… وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ
(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah)

📖 Artinya:
“Tiga orang yang doanya tidak tertolak: … dan orang yang berpuasa ketika ia berbuka.”

7. Saat Turunnya Hujan

📜 Dalil:

> اثْنَتَانِ لاَ تُرَدَّانِ: الدُّعَاءُ عِندَ النِّدَاءِ، وَعِنْدَ الْبَأْسِ حِينَ يُلْحِمُ بَعْضُهُمْ بَعْضًا
(HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Al-Albani)

📖 Artinya:
“Dua waktu di mana doa tidak tertolak: saat adzan dan saat perang ketika pasukan saling menyerang.”
Dalam riwayat lain juga disebut saat hujan.

8. Doa Orang yang Teraniaya (Dizalimi)

📜 Dalil:

> اتَّقُوا دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ، فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ
(HR. Bukhari dan Muslim)

📖 Artinya:
“Hati-hatilah terhadap doa orang yang teraniaya, karena tidak ada penghalang antara doanya dan Allah.”

9. Doa Musafir (Orang dalam Perjalanan)

📜 Dalil:

> ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَ تُرَدُّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
(HR. Tirmidzishahih)

📖 Artinya:
“Tiga doa yang tidak tertolak: doa orang tua (kepada anaknya), doa orang yang sedang bepergian, dan doa orang yang teraniaya.”

10. Saat Hati Khusyuk dan Ikhlas

📜 Dalil:

> ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالْإِجَابَةِ، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَجِيبُدُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لَاهٍ
(HR. Tirmidzihasan)

📖 Artinya:
“Berdoalah kepada Allah dengan keyakinan akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai dan tidak sungguh-sungguh.”

Penutup
Doa adalah bentuk komunikasi langsung antara hamba dan Allah. Dengan mengetahui dan memanfaatkan waktu-waktu mustajab yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ, kita berpeluang lebih besar untuk mendapatkan rahmat dan pertolongan Allah ﷻ.

Jangan sia-siakan waktu-waktu emas ini. Istiqamahlah dalam berdoa, yakinlah pada janji-Nya, dan perbaiki adab serta isi doa kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *