Rejang Lebong, RI-Media.id – Pemerintah Desa Suban Ayam, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, melaksanakan kegiatan pra-pelaksanaan dan penetapan titik nol pembangunan infrastruktur fisik, Senin (28/4/2025).
Kegiatan yang dilaksanakan diawali di Balai Desa Suban Ayam ini merupakan bagian dari program pembangunan desa dengan sumber dana dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2025. Adapun pembangunan fisik yang akan dilaksanakan meliputi pembangunan jalan rabat beton usaha tani untuk mendukung akses pertanian serta pembangunan sanitasi berupa WC untuk Posyandu.
Kepala Desa Suban Ayam, H. Bahri, S.Sos., dalam sambutannya menegaskan komitmennya untuk mengutamakan usulan masyarakat dan membangun desa Suban Ayam agar lebih maju dan sejahtera, baik di bidang pembangunan fisik maupun pemberdayaan masyarakat. “Kami ingin semua kegiatan berjalan sesuai aturan dan masyarakat bisa benar-benar merasakan manfaatnya,” kata H. Bahri.
Hadir dalam acara tersebut Camat Selupu Rejang, Linda, beserta jajaran, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Pendamping Desa, Pendamping Lokal Desa, Tenaga Ahli, Konsultan, TPK, BPD, perangkat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta awak media.
Dalam sambutannya, Camat Linda berpesan agar masyarakat dan pemerintah desa menggunakan anggaran yang telah dikucurkan dengan sebaik-baiknya dan sesuai aturan yang berlaku. Ia juga mengapresiasi langkah Desa Suban Ayam yang pada tahun ini membangun dua item fisik, yakni rabat beton usaha tani dan sanitasi Posyandu.
“Manfaatkan program pemerintah ini untuk kemajuan desa. Pembangunan yang dilakukan harus tepat sasaran dan sesuai dengan regulasi yang ada,” ujar Linda.
Selain itu, dari Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) juga menambahkan harapannya agar seluruh program pemerintah, baik sektor infrastruktur fisik, ketahanan pangan, Bantuan Langsung Tunai (BLT), maupun kegiatan lainnya dapat berjalan dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat.
Pembangunan jalan rabat beton ini diprioritaskan untuk mendukung akses pengangkutan hasil pertanian dan perluasan permukiman warga. Seluruh kegiatan ini merupakan usulan masyarakat yang diakomodir melalui musyawarah desa, dan diharapkan berjalan transparan dan akuntabel. (Ysman/Roky).
