Pembangunan Infrastruktur Harus Tangguh & Berkelanjutan Hadapi Risiko Bencana
Pembangunan Infrastruktur Harus Tangguh & Berkelanjutan Hadapi Risiko Bencana

Foto Dok: Infopublik
Padang, ri-media.id — Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan bahwa infrastruktur nasional harus dirancang tidak hanya kuat, tetapi juga tangguh dan berkelanjutan agar mampu menghadapi risiko bencana alam dan perubahan iklim. Pernyataan ini disampaikannya saat menjadi pembicara kunci pada 3rd International Conference on Disaster Mitigation and Management (ICDMM) di Universitas Andalas, Padang, pada Selasa (30/9).
“Indonesia dikaruniai … tetapi kita juga berada di ring of fire. Artinya ada kerentanan, ada hal-hal serius yang harus kita antisipasi bersama,” ujarnya, sambil menekankan bahwa building a resilient and sustainable Indonesia harus menjadi semangat pembangunan nasional ke depan. Dilangsir dari: InfoPublik.id
Kesiapsiagaan Masyarakat & Teknologi Mitigasi
Menko AHY menyampaikan bahwa kesiapsiagaan masyarakat memiliki peran sama pentingnya dengan pembangunan fisik. “Kesiapsiagaan itu penting, harus di-drill, harus disimulasikan,” tuturnya. Ia menekankan pula perlunya mengembangkan sistem deteksi dini (early detection) dan peringatan awal (early warning system) agar mitigasi dapat berjalan lebih efektif. Bila bencana tetap terjadi, maka proses pemulihan (recovery) mesti mampu berjalan cepat, dan saat membangun kembali, prinsip build back better harus diterapkan agar struktur baru lebih baik daripada sebelumnya.
Infrastruktur & Penataan Ruang Setelah Bencana
Dalam paparannya, Menko IPK mendorong penegakan tata ruang yang lebih disiplin serta rehabilitasi setelah bencana. Pembangunan prasarana seperti jembatan, jalan, sistem sanitasi, pengelolaan sampah, dan air bersih menurutnya harus dirancang dengan pendekatan yang lebih cerdas dan ramah lingkungan.
Titik Evakuasi & Cadangan Logistik
Sehubungan rencana Universitas Andalas untuk menjadi titik evakuasi darurat, Menko AHY menyatakan dukungannya penuh. Ia menyebut pentingnya penyediaan stok logistik di kawasan rawan seperti Kepulauan Mentawai, yang harus selalu tersedia dan terpelihara. “Setiap saat bisa terjadi, dan kita harus siap dari sekarang,” katanya.
Arah Pembangunan Ke Depan
Di akhir sambutannya, Menko AHY menegaskan arah pembangunan infrastruktur Indonesia ke depan: tidak hanya kuat secara struktural, melainkan juga ramah lingkungan, adaptif terhadap perubahan iklim, dan berkelanjutan.
Acara konferensi tersebut turut dihadiri Rektor Universitas Andalas, jajaran pimpinan universitas, anggota Komisi V DPR RI, serta pejabat dari Kemenko IPK, antara lain Deputi dan staf khusus.(Dn)
Editor: Redaksi