Ngaku Cari Nafkah, Padahal Desersi & Gabung Tentara Asing! Satria Arta Kumbara Kini Teriak Minta Pulang

JAKARTA, ri-media.id — Ada yang janggal dari narasi yang dibangun Satria Arta Kumbara, mantan prajurit Marinir TNI AL, yang kini viral setelah mengaku bergabung jadi tentara bayaran Rusia. Lewat video TikTok yang beredar luas, Satria mendramatisasi seolah-olah dirinya adalah korban ekonomi. Tapi, data berkata lain.

Faktanya, Satria bukan pahlawan yang mencari nafkah—ia desersi dari satuan, mangkir tanpa izin, dan resmi dipecat tidak hormat dari TNI AL tahun 2023 setelah menghilang sejak Juni 2022.

> “Sudah tiga kali dipanggil, bahkan didatangi ke rumah. Tapi tak ada kabar. Kami nyatakan desersi,” tegas Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi, Komandan Korps Marinir. Dikutip dari Tribunnews com

Drama Nafkah Ternyata Tameng Dosa Judol

Pengakuan Satria yang menyebut ingin “mencari nafkah” di Rusia pun tak lebih dari tameng pelarian. Diungkap langsung oleh Korps Marinir, Satria terlibat judi online dan menanggung utang hingga Rp750 juta. Sebuah skenario klasik: kalah main slot, lalu kabur cari negara lain untuk bertahan hidup.

Jadi Tentara Rusia = Gugur Kewarganegaraan

Langkah Satria gabung militer Rusia juga bukan tindakan tanpa konsekuensi. Berdasarkan Pasal 23 huruf d dan e UU No.12 Tahun 2006, WNI otomatis kehilangan kewarganegaraannya jika bergabung dengan dinas tentara asing tanpa izin Presiden.

> “Tidak perlu dicabut. Status WNI-nya gugur otomatis karena sudah melanggar hukum,” tegas Menkumham Supratman Andi Atgas.

Kini Menangis, Minta Pulang ke Indonesia

Setelah viral, Satria menyampaikan permohonan maaf lewat video lain. Kali ini bukan dengan senjata, tapi dengan wajah memelas, meminta pulang ke tanah air dan berharap diizinkan kembali menjadi WNI.

Tapi proses hukum tidak mengenal drama.

Satria pernah dijatuhi hukuman pidana atas desersi yang sudah berkekuatan hukum tetap pada April 2023. Ini membuatnya tidak memenuhi syarat untuk kembali menjadi WNI, karena UU jelas menyebut: tidak boleh pernah dipenjara 1 tahun atau lebih.

Saat Negara Jangan Lembek

-Apakah negara harus membuka pintu bagi seseorang yang:
-Meninggalkan tugas negara,
-Gabung militer asing tanpa izin,
-Kehilangan WNI karena perbuatannya sendiri,
-Dan kini baru menyesal setelah hidup tak sesuai ekspektasi?

Jawabannya: Tidak.

Bangsa ini tak butuh pengemis status WNI, tapi warga negara yang setia tanpa syarat dan tak lari saat masalah datang.
Kita harus tegas: pengkhianatan terhadap sumpah prajurit bukan sekadar pelanggaran prosedur, tapi pengkhianatan terhadap merah putih.

FAKTA TAJAM:

Satria dipecat tidak hormat dari TNI karena desersi.

Terjerat utang Rp750 juta akibat judi online.

Gabung tentara asing = WNI gugur otomatis.

Syarat kembali jadi WNI gugur karena pernah dipidana.

RI-MEDIA.ID tak hanya menyampaikan kabar. Kami menguliti fakta, membongkar narasi, dan mengingatkan:

> Jangan bungkus pelarian sebagai perjuangan. Jangan jadikan pengkhianatan sebagai pengorbanan. (**)

Editor: Redaksi