Menunda-Nunda Waktu Sholat: Siapa yang Bertanggung Jawab Jika Meninggal Sebelum Sholat?

Foto Dok:Istockphoto.com/id/vektor/kartun-muslim (Ilustrasi Sholat)

Sholat kewajiban utama bagi setiap Muslim. Allah telah menetapkan waktu-waktu tertentu untuk melaksanakannya, sebagaimana dalam firman-Nya:

“Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisa: 103)

Namun, banyak di antara kita yang sering menunda-nunda sholat dengan berbagai alasan, seperti kesibukan dunia, rasa malas, atau bahkan menyepelekan perintah Allah. Pertanyaannya, bagaimana jika seseorang menunda sholat dan meninggal dunia sebelum sempat melaksanakannya? Siapa yang bertanggung jawab atas kelalaiannya?

1. Tanggung Jawab Pribadi dalam Sholat

Dalam Islam, setiap individu bertanggung jawab atas amalnya sendiri. Allah berfirman:

“Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.” (QS. Al-Muddassir: 38)

Jika seseorang meninggal dunia dalam keadaan belum melaksanakan sholat karena sengaja menundanya, maka dosa itu sepenuhnya menjadi tanggung jawabnya sendiri. Tidak ada orang lain yang bisa menanggung dosa tersebut, baik keluarga, sahabat, atau siapa pun.

2. Bahaya Menunda-Nunda Sholat

Menunda sholat tanpa uzur yang dibenarkan adalah tanda kelalaian dan termasuk perbuatan yang dicela. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah sholat. Barang siapa yang meninggalkannya, maka ia telah kafir.” (HR. Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ahmad)

Jika seseorang sering menunda sholat hingga keluar dari waktunya atau bahkan meninggalkannya, dikhawatirkan ia akan kehilangan keimanannya.

3. Kematian yang Datang Tanpa Peringatan

Kematian adalah rahasia Allah. Tidak ada seorang pun yang tahu kapan ajalnya tiba. Oleh karena itu, menunda sholat adalah sebuah kerugian besar dengan nasib akhirat. Allah memperingatkan:

“Dan setiap jiwa tidak mengetahui di bumi mana ia akan mati.” (QS. Luqman: 34)

Jika seseorang meninggal dunia dalam keadaan belum sholat, ia akan menghadapi konsekuensi di akhirat. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Amalan seorang hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah sholatnya.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

4. Solusi: Segera Mengerjakan Sholat

Agar tidak terjebak dalam kebiasaan buruk menunda sholat, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

Menjadikan sholat sebagai prioritas utama, bukan menyesuaikan sholat dengan kesibukan dunia.

Mengingat kematian dan hisab Allah, agar selalu sadar bahwa sholat adalah amalan pertama yang dihisab.

Menggunakan alarm atau pengingat, terutama bagi yang sering lupa atau sibuk.

Berdoa kepada Allah, agar diberikan kemudahan dalam menjaga sholat tepat waktu.

Menunda sholat tanpa alasan yang dibenarkan adalah bentuk kelalaian yang bisa berujung pada kerugian besar, terutama jika ajal menjemput sebelum sempat melaksanakannya. Setiap individu bertanggung jawab atas amalannya sendiri di hadapan Allah. Oleh karena itu, jangan menunda-nunda sholat, karena kita tidak tahu kapan waktu terakhir kita di dunia ini.

Semoga Allah memberi kita kekuatan untuk menjaga sholat tepat waktu dan menjadikannya sebagai cahaya dalam kehidupan kita. Aamiin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *